Tugas makalah bahasa indonesia
Kelompok 5
Nama : Etika septiawati
Herdyana eka yustanti
Isna Rohmatin
ABSTRAK
Paragraf atau Alinea merupakan bagian karangan yang
terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh dan padu serta
membentuk satu kesatuan pikiran. Terdapat tiga persyaratan agar paragraph
menjadi padu, yaitu kepaduan, kesatuan, dan kelengkapan. Persyaratan paragraf yang
baik yaitu adanya kepaduan, kesatuan, dan kelengkapan. Paragraf dapat
dikembangkan dengan cara pertentangan, biasanya pada cara ini, menggunakan
ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, lain halnya
dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari. Selain dengan cara pertentangan,
pengembangan paragraf juga bisa menggunakan cara perbandingan, biasanya
menggunakan ungkapan seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama
dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu. . Berdasarkan posisi kalimat topic
yang dibagi menjadi 3, yaitu: paragraf deduksi, induksi, dan campuran. Berdasarkan sifat dan isinya yang dibagi menjadi 4, yaitu:
paragraf narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Umumnya kesulitan pertama membuat
karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa
ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat
dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain
yang membentuk paragraf, paragraf merupakan sebuah karangan yang membangun
satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Dalam membuat suatu paragraf kita harus
mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah paragraf. Paragraf
yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduan antara paragraf yang lain.
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat
secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat.Disini kita di
tuntut agar mampu membuat suatu paragraf dengan baik dan benar sesuai dengan
kaedah-kaedahnya.
B. Rumusan Masalah
1.
Pengertian paragraf atau alinea.
2.
Bagaimana struktur paragraf?
3.
Bagaimana syarat-syarat paragraf
yang baik?
4.
Jenis-jenis paragraf.
C.
Tujuan Masalah
1.
Menjelaskan pengertian paragraf
2.
Menjelaskan bagaimana struktur
paragraf
3.
Menjelaskan bagaimana syarat-syarat paragraf
yang baik
4.
Menjelaskan jenis-jenis paragraf
D.
Manfaat penulisan
1.
Meningkatkan pemahaman mahasiswa
tentang pengertian paragraf
2.
Meningkatkan pemahaman mahasiswa
tentang struktur paragraf
3.
Meningkatkan pemahaman mahasiswa
tentang syarat-syarat paragraf yang baik
4.
Meningkatkan pemahaman mahasiswa
tentang jenis-jenis paragraf
PEMBAHASAN
A.
Paragraf atau Alinea
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang
biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf atau alinea
biasanya dibuat di baris baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat
menjorok ke dalam. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat kalimat menjadi
paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan. Kepaduan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung
gagasan tunggal paragraf. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang
lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf
sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang
sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi tanpa kemampuan
menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah
karangan.
Pada umumnya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat.
Atau dapat dikatakan bahwa alinea pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat.
Dari fungsi dan kandungannya, kalimat dalam alinea dapat dipilah-pilah menjadi
kalimat topik, kalimat pengembangan, kalimat penutup, dan kalimat penghubung.
B.
Struktur paragraf
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan
kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat
terpenting yang berisi ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide utama.
1.
Ciri kalimat topik :
a.
Mengandung permasalahan yang
potensial untuk diuraikan lebih lanjut
b. Mengandung kalimat lengkap yang
dapat berdiri sendiri
c.
Mempunyai arti yang jelas tanpa
dihubungkan dengan kalimat lain
d. Dapat dibentuk tanpa kata sambung
atau transisi
2.
Ciri kalimat pendukung :
a. Sering merupakan kalimat yang tidak
dapat berdiri sendiri
b. Arti kalimatnya baru jelas setelah
dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea
c. Pembentukannya sering memerlukan
bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau kalimat transisi
d. Isinya berupa rincian, keterangan,
contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topic
C.
Syarat-syarat paragraf
1. Kohesif (Kepaduan Bentuk)
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu
topik. Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut.
Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama
sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap
mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari
topiknya atau selalu relevan dengan topik.
Contoh:
Pada masa orde baru, masyarakat dan media massa tidak bebas
manyampaikan dan menerima informasi secara terbuka. Dalam kurun waktu yang
cukup panjang dan membosankan itu, banyak sekali pemberedelan pers, pencabutan
SIT, dan pembatalan SIUPP sebagai wujud budaya komunikasi politik yang memakai
mode top-down itu.
2. Koheren (kepaduan makna)
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah
koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang
memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang
lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi akan sangat
memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Ketiadaan
Koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu
kalimat dengan kalimat lainnya. Dalam koheren, termasuk pula keteraturan
(sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu
detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal
ke soal yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang
disajikan dengan seksama. Contoh:
Pohon anggur, di samping buahnya yang digunakan untuk
pembuatan minuman, daunnya pun dapat digunakan sebagai bahan pembersih wajah.
Caranya, ambillah daun anggur secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Masaklah
hasil tumbukan itu dengan air secukupnya dan tunggu sampai mendidih. Setelah
itu, ramuan tersebut kita dinginkan dan setelah dingin, baru kita gunakan untuk
memebersihkan wajah. Insya Allah, kulit wajah kita akan kelihatan bersih dan
ber seri-seri.
D.
Jenis-jenis Paragraf atau Alinea
1. Jenis Paragraf Berdasarkan Posisi
Kalimat Topik
a. Paragraf Deduksi
Paragraf deduksi selalu mempunyai pikiran utama yang
dinyatakan dalam kalimat utama yang terletak di awal paragraf. Kalimat
utama yang terletak di awal paragraf itu merupakan kalimat pernyataan penting.
Kalimat-kalimat berikutnya di dalam paragraf merupakan kalimat-kalimat penjelas
yang berfungsi dalam menjelaskan pikiran utama yang tampak pada kalimat utama.
b. Paragraf Induksi
Paragraf Induksi selalu mempunyai pikiran utama yang
dinyatakan dalam kalimatutama yang terletak di akhir paragraf. Kalimat ini
merupakan kalimat pernyataan penting atau merupakan kalimat-kalimat penjelas
yang berisi pelajaran yang mendukung pikiran utama yang dinyatakan dalam
kalimat utama.
c. Paragraf Campuran
Paragraf campuran merupakan gabungan paragraf deduksi dan
paragraf induksi, sehingga paragraf ini mempunyai pikiran utama yang dinyatakan
dalam kalimat utama yang terletak di awal dan di akhir paragraf. Kalimat utama
pada akhir paragraf merupakan pengulangan kembali kalimat utama pada awal
paragraf. Sedangkan kalimat-kalimat lainnya di dalam paragraf merupakan kalimat
penjelas.
2.
Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya
a.
Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan
suatu peristiwa atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca seolalah-olah
mengalami sendiri kejadian yang diceritakan itu. Dalam paragraf narasi terdapat
tiga unsure utama yakni tokoh-tokoh,kejadian, dan latar atau ruang dan waktu.
Contoh:
Sebagai seorang wartawan budaya, Herlita memang ditugaskan
untuk meliput pameran patung-patung dari Ganje, sebuah kota di Irian Barat Laut
yang letaknya tidak jauh dari kota Bakau, bekas wilayah Azerbaijan,Soviet.
Herlita telah lama mendengar bahwa patung-patung dari Ganje banyak memendam
hal-hal ajaib dan mengandung unsur-unsur magis. Misalnya saja, Herlita tahu
bahwa menurut legenda, patung-patung dari Ganje tidak dibuat oleh tangan
manusia tapi oleh angin yang mengabulkan permintaan batu-batu untuk membuatnya
lebih berbentuk.
b.
Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan
sesuatu dengan jelas dan terperinci.
Contoh:
Pada malam hari, pemandangan rumah terihat begitu eksotis.
Apalagi dengan cahaya lampu yang memantul daru seluruh penjuru rumah. Dari luar
bangunan ini tampak indah, mampu memberikan pancaran hangat bagi siapa saja
yang memandangnya. Lampu-lampu taman yang bersinar menmbah kesan eksotis yang
telah ada. Begitu hangat. Begitu indah.
c.
Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang memaparkan suatu hal
atau objek.
Contoh:
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisiona
lmengeluhkan dampak pemberitaanmengenai impor daging illegal. Sebab, hamper
seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya,
permintaan terhadap daging ayam dan telur kini kian melejit sehingga harganya
meningkat.
d.
Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang bertujuan
membuktikan kebenaran suatu pendapat dengan data/fakta sebagai alasan.
Contoh:
Mengembangkan hubungan positif dengan orang lain sebenarnya
bertujuan pada satu hal : Anda harus menjadi seorang pengamat manusia. Bila
anda benar-benar mampu mengerti manusia atau orang, tahu akan ketakutan,
harapan, impian mereka, maka anda akan memiliki kemampuan mengembangkan
hubungan tersebut. Bicaralah dengan orang-orang. Dengarkanlah keinginan hati
mereka. Tentu saja anda harus membaca buku dan mendengarkan pita kaset--raihlah
apa yang anda peroleh dari kebijakan orang lain namun jangan abaikan bergaul
dengan orang lain dan pelajarilah tabiat mereka. Ini adlah satu gaya hidup yang
harus dikembangkan, bukan satu studi ilmiah.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan, dan pembahasan dalam
makalah ini, maka dapat ditarik kesimpulan:
1.
Paragraf atau alinea adalah suatu
bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.
Paragraf atau alinea biasanya dibuat di baris baru dengan 5 spasi, sehingga
tulisannya terlihat menjorok ke dalam.
2.
Paragraf terdiri atas kalimat topik
atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung
3.
Syarat-syarat penyusunan paragraf
yang baik itu ada 2, yaitu: kepaduan bentuk[kohesif] dan kepaduan
makna[koheren].
4.
Pembagian jenis-jenis paragraf dapat
di bagi menjadi 2 :
a.
Berdasarkan posisi kalimat topic
yang dibagi menjadi 3, yaitu: paragraf deduksi, induksi, dan campuran.
b. Berdasarkan sifat dan isinya yang
dibagi menjadi 4, yaitu: paragraf narasi, deskripsi, eksposisi, dan
argumentasi.
DAFTAR PUSTAKA
Budiharjo,Syukur
dan Gunawan,Berlatih Menyusun Paragraf, Jakarta: Arya Duta,2010.
Berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
0543a/U/1997,Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan,
Surabaya: Apollo, 1997
Pratama,Aditya
Bagus,Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,Surabaya : Pustaka Media,2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar